Apa itu Profit Sharing

Apa itu Profit Sharing ? Jenis, Mekanisme, dan Contohnya

Apa itu Profit SharingBisnisdolar.com Profit sharing adalah program penggajian di mana karyawan menerima bagian dari keuntungan perusahaan sebagai tambahan dari gaji atau insentif biasa. Program ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada karyawan untuk mencapai hasil yang lebih baik dan memperbaiki efisiensi bisnis.

Profit sharing atau pembagian keuntungan memiliki beberapa jenis, termasuk pembagian keuntungan berbasis saham, pembagian keuntungan berbasis pendapatan, dan pembagian keuntungan berbasis kontrak. Mekanisme profit sharing melibatkan pembagian persentase keuntungan dan penentuan kriteria bagi karyawan yang memenuhi syarat untuk menerima keuntungan tersebut.

Poin Pembahasan Tentang Apa itu Profit Sharing : 

  • Adalah program penggajian yang memberikan bagian dari keuntungan perusahaan sebagai tambahan dari gaji atau insentif biasa.
  • Jenis pembagian keuntungan meliputi profit sharing berbasis saham, pendapatan dan kontrak.
  • Mekanisme pembagian keuntungan meliputi pembagian persentase keuntungan perusahaan dan kriteria bagi karyawan yang memenuhi syarat.
  • Pembagian keuntungan bertujuan untuk memberikan motivasi bagi karyawan untuk mencapai hasil yang lebih baik dan memperbaiki efisiensi bisnis.
  • Beberapa perusahaan yang menerapkan program pembagian keuntungan akan dijelaskan di bagian 5.

Pengertian Profit Sharing

Profit sharing adalah sebuah sistem pembagian keuntungan dalam sebuah perusahaan atau bisnis. Dalam pembagian keuntungan , pegawai atau karyawan akan menerima bagian dari keuntungan yang diperoleh perusahaan secara proporsional. pembagian keuntungan bisa menjadi bentuk motivasi bagi pegawai untuk meningkatkan kinerja, serta memperkuat keterikatan dan tanggung jawab mereka terhadap kesuksesan perusahaan.

Profit sharing biasanya dilakukan dengan menetapkan persentase tertentu dari keuntungan yang akan diberikan kepada karyawan. Persentase ini bisa bervariasi tergantung pada kinerja dan posisi karyawan dalam perusahaan. Pembagian keuntungan bisa dilakukan secara berkala, misalnya setiap tahun, dan bisa juga diberikan dalam bentuk jangka panjang, seperti bonus di akhir tahun.

Baca Juga : Stakeholder Relations adalah? Pengertian, Cara dan Contoh

Jenis-jenis Profit Sharing

Pada bagian ini, akan dijelaskan berbagai macam jenis profit sharing yang umum digunakan dalam dunia bisnis. Secara umum terdapat tiga jenis pembagian keuntungan yang sering digunakan, yaitu :

Jenis Profit Sharing
Keterangan
Berbasis Saham
Pembagian keuntungan yang dilakukan berdasarkan kepemilikan saham karyawan dalam perusahaan. Jumlah keuntungan yang diberikan akan sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki karyawan.
Berbasis Pendapatan
Pembagian keuntungan yang dilakukan berdasarkan penghasilan karyawan. Jumlah keuntungan akan diberikan berdasarkan persentase tertentu dari total penghasilan karyawan.
Berbasis Kontrak
Pembagian keuntungan yang dilakukan dengan melakukan kontrak dengan karyawan, di mana karyawan akan memperoleh pembagian keuntungan dari proyek atau usaha tertentu setelah mencapai target atau batasan tertentu.

 

Tiap jenis profit sharing memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing dan dapat dipilih tergantung pada kebutuhan perusahaan dan preferensi karyawan yang terlibat.

Mekanisme Profit Sharing

Mekanisme profit sharing adalah cara pembagian keuntungan antara pemilik perusahaan dan karyawan. Ada beberapa cara untuk menghitung pembagian keuntungan , tetapi yang paling umum adalah dengan mengambil persentase tertentu dari keuntungan bersih perusahaan. Persentase tersebut kemudian akan dibagi antara pemilik dan karyawan sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Selain itu, perusahaan juga harus menentukan kriteria yang harus dipenuhi oleh karyawan yang berhak menerima pembagian keuntungan . Misalnya, karyawan harus bekerja di perusahaan tersebut selama setidaknya satu tahun dan telah mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.

Pola pembayaran pembagian keuntungan juga perlu diperhatikan. Ada perusahaan yang memberikan profit sharing setiap bulan, sementara yang lain memberikannya setiap enam bulan atau setahun sekali. Perusahaan juga dapat memilih untuk memberikan pembagian keuntungan dalam bentuk uang atau saham.

Baca Juga: Floating Profit adalah? Pengertian dan Cara Menghadapinya

Secara umum, mekanisme pembagian keuntungan dirancang untuk memberikan insentif yang lebih besar bagi karyawan dan memotivasi mereka untuk bekerja lebih keras, sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Namun, perlu diingat bahwa profit sharing juga dapat menimbulkan ketidakadilan dalam pembagian keuntungan jika tidak ditetapkan dengan baik.

Contoh Aplikasi Di Perusahaan

Berikut adalah beberapa contoh nyata penggunaan profit sharing dalam dunia bisnis :

Nama Perusahaan
Jenis Profit Sharing
Persentase Keuntungan
PT ABC
Berbasis pendapatan
5% dari total pendapatan per kuartal
PT XYZ
Berbasis kontrak
20% dari keuntungan proyek
PT DEF
Berbasis saham
10% dari total nilai saham

 

Selain itu, beberapa perusahaan e-commerce juga menerapkan pembagian keuntungan sebagai bagian dari kebijakan penggajian mereka. Contohnya adalah PT GHI yang memberikan bonus berupa saham perusahaan berdasarkan kinerja karyawan selama satu tahun.

Keuntungan dan Risiko Profit Sharing

Profit sharing adalah skema pembagian keuntungan perusahaan antara pemilik dan karyawan. Implementasi pembagian keuntungan di berbagai perusahaan telah menunjukkan hasil yang positif sesuai dengan tujuannya untuk memberikan insentif bagi karyawan dan meningkatkan motivasi kerja. Tetapi, penerapan pembagian keuntungan juga dapat menimbulkan beberapa risiko yang harus dipertimbangkan dengan baik sebelum diimplementasikan.

” Pemberian insentif dan kompensasi yang adil dan setimpal merupakan faktor kunci untuk mempertahankan karyawan yang berkualitas dan meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan “.

– Irwan Djaja, CEO PT ABC.

Keuntungan dari penerapan profit sharing adalah sebagai berikut :

  • Membuat karyawan merasa lebih terlibat dalam proses bisnis dan berinisiatif untuk meningkatkan kinerja perusahaan ;
  • Meningkatkan keterlibatan karyawan dan pemilik dalam tujuan bersama ;
  • Mendorong kolaborasi dan tim work yang baik, yang mengarah pada efisiensi kerja yang lebih baik ;
  • Memberikan kesempatan bagi semua karyawan untuk berpartisipasi dalam keberhasilan perusahaan, meskipun tidak memiliki saham ;
  • Mendorong para karyawan untuk berpikir jangka panjang dan berkomitmen lebih kepada perusahaan.

Adapun risiko dari penerapan profit sharing adalah :

  • Terdapat potensi ketidakadilan dalam pembagian keuntungan bagi karyawan yang memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda;
  • Terdapat peningkatan biaya untuk perusahaan karena harus membayar persentase tertentu dari keuntungan kepada karyawan;
  • Memerlukan sistem pengukuran kinerja proyek yang ketat untuk menentukan persentase pembagian;
  • Tidak semua jenis perusahaan cocok dengan pembagian keuntungan , karena model bisnis yang berbeda mungkin tidak memproduksi keuntungan yang stabil.

Hal-hal di atas harus menjadi pertimbangan sebelum memutuskan untuk menerapkan pembagian keuntungan dalam organisasi Anda. Namun, jika diimplementasikan dengan benar, pembagian keuntungan dapat menjadi instrumen yang efektif untuk memicu pertumbuhan perusahaan dan terdapat beberapa contoh perusahaan yang telah berhasil menerapkan pembagian keuntungan .

Perbedaan Profit Sharing dengan Skema Penggajian Lainnya

Profit sharing dan skema penggajian lainnya memiliki perbedaan dalam mekanisme pembayaran dan jumlah penghasilan yang diterima oleh karyawan.

Gaji tetap adalah skema penggajian yang memberikan penghasilan tetap setiap bulan kepada karyawan tanpa memperhatikan kinerja atau keuntungan perusahaan. Sedangkan, bonus kinerja adalah penghasilan tambahan yang diberikan pada karyawan jika kinerjanya mencapai target atau kriteria tertentu. Tunjangan adalah fasilitas yang diberikan oleh perusahaan, seperti makan siang, asuransi, atau kendaraan dinas.

pembagian keuntungan berbeda dengan skema penggajian lainnya karena pembayaran dilakukan secara berkala dan berdasarkan pada keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan. Karyawan mendapatkan pembagian keuntungan berdasarkan kontribusinya terhadap keberhasilan perusahaan.

Perbedaan ini menyebabkan pembagian keuntungan menjadi motivator bagi karyawan untuk bekerja lebih keras, meningkatkan produktivitas dan inovasi, serta mendorong kerja tim yang solid.

Skema Penggajian
Keuntungan
Kekurangan
Gaji tetap
Mudah dikelola dan dihitung
Tidak mendorong produktivitas dan kinerja
Bonus kinerja
Mendorong kinerja yang lebih baik
Karyawan mungkin mengabaikan aspek yang tidak diperhitungkan dalam kriteria bonus
Tunjangan
Memberikan kemudahan atau keuntungan tambahan bagi karyawan
Tunjangan tidak berpengaruh pada penghasilan karyawan secara signifikan
Profit sharing
Mendorong kinerja dan inovasi, memberikan keadilan dalam pembagian hasil kerja
Potensi terjadinya perselisihan atau ketidakpuasan antara karyawan yang memiliki kontribusi yang berbeda dalam keberhasilan perusahaan

 

Dengan adanya pembagian keuntungan , maka karyawan akan melakukan pekerjaan dengan baik dan bekerja keras untuk mendapatkan pembagian keuntungan , selain itu skema pembagian keuntungan seharusnya di sampaikan kepada karyawan dengan baik. Sehingga para karyawan mengetahui kewajiban-kewajiban yang yang harus di lakukan dan memahami hak-hak yang akan di dapatkan dari perusahaan.

Kesimpulan

Dalam dunia bisnis saat ini, profit sharing telah menjadi salah satu skema penggajian yang umum digunakan oleh perusahaan. Pembagian keuntungan adalah kebijakan yang memperbolehkan karyawan untuk menerima bagian dari keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan. Cara kerja mekanisme pembagian keuntungan biasanya melibatkan pembagian persentase keuntungan, penentuan kriteria bagi pegawai yang memenuhi syarat, dan pola pembayaran pembagian keuntungan .

Beberapa jenis pembagian keuntungan yang umum digunakan dalam dunia bisnis antara lain pembagian keuntungan berbasis saham, pembagian keuntungan berbasis pendapatan, dan pembagian keuntungan berbasis kontrak. Namun, perlu diingat bahwa penerapan pembagian keuntungan juga berpotensi menimbulkan risiko, seperti ketidakadilan dalam pembagian keuntungan.

Meskipun demikian, pembagian keuntungan memiliki keuntungan yang signifikan bagi perusahaan dan karyawan, termasuk memberikan insentif bagi karyawan, meningkatkan motivasi kerja, dan meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Namun, perbedaan profit sharing dengan skema penggajian lainnya, seperti gaji tetap, bonus kinerja, dan tunjangan, juga perlu dipertimbangkan sebelum menetapkan kebijakan penggajian yang cocok untuk perusahaan.

Dalam kesimpulannya, pembagian keuntungan dapat menjadi opsi penggajian yang menguntungkan bagi perusahaan dan karyawan, asalkan dilakukan dengan tepat dan sesuai dengan kebutuhan bisnis. Oleh karena itu, perusahaan dapat mempertimbangkan pembagian keuntungan sebagai salah satu alternatif skema penggajian untuk memotivasi karyawan dan meningkatkan kinerja perusahaan di masa depan.

Check Also

Sejarah Perkembangan Bisnis Syariah

Sejarah Perkembangan Bisnis Syariah di Indonesia

Sejarah Perkembangan Bisnis Syariah – Bisnisdolar.com Memahami sejarah perkembangan bisnis syariah di Indonesia mengharuskan kita …